Yang Tertunda, Yang disimpan rapi (dihati) , Mahameru ...

"Mahameru berikan damainya , didalam beku arcapada ... Mahameru sebuah legenda tersisa, puncak abadi para dewa !"

Bait-bait itu yang kembali membuatku meneteskan airmata. Bukan, bukan karena aku mampu meraih puncak Mahameru yang dipuja banyak umat manusia di Indonesia, bukan pula karena aku sudah ada di pasar tumpang bersia-siap memulai pendakian, dan bukan pula karena aku siap berangkat dari stasiun pasar senen untuk pergi ke Malang. Hal tersebut terjadi di Mess Pusat Penelitian Kopi dan Kakao sesaat setelah aku memutuskan untuk membatalkan kepergian ke Semeru dan memilih ikut di PIMNAS. Kesemuanya adalah hal yang terpaksa aku tunda agustus ini. Keputusan yang sangat sulit untuk aku putuskan secepat kilat. Pendakian ke Mahameru telah aku mimpikan dan aku optimis dapat diwujudkan agustus ini, bahkan list perlengkapan sudah selesai dibuat. tetapi, semuanya harus benar-benar dibatalkan. 
Aku batal ke Semeru bulan ini.
Itu adalah pernyataan yang terngiang-ngiang dikepala sampai kembali meneteskan airmata. Bagaimanapun segala sesuatu yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari, telpon TNBTS untuk menanyakan konfirmasi persetujuan itu seperti bumerang yang membuat aku semakin menyesal. Tidak, kutegaskan aku seharusnya tidak menyesal karena beberapa kawanku akan melanjutkan pendakian ke Mahameru, ya sementara aku harus menelan ludah dalam-dalam, menunda kesenangan sementara hingga tiba saatnya Mahameru memanggilku untuk menciumnya.
Perasaan kalut benar-benar berkecamuk didalam hati, entah siapa yang harus kudengaran saat meminta bantuan dalam menentukan keputusanku. Jauh sebelumnya, aku benar-benar keras untuk tetap melaksanakan pendakian dan melepas kesempatanku ke PIMNAS. Sayang, yang kumintai saran bukanlah satu orang sehingga kebanyakan dari mereka menyuruhku untuk ikut PIMNAS saja. Dalam keadaan seperti itu yang bisa dilakukan adalah mendiamkan sejenak diri lalu mencoba untuk melupakannya jauh-jauh. Hingga tiba saatnya aku memutuskan, "Ya, gue pimnas".
Oh Tuhan. :(
Akan banyak orang yang menganggapku gampang terpengaruh. Entahlah, 
Aku percaya, kamu akan tetap gagah disana.
Meski bukan sekarang aku menciumi pasirmu yang dirindukan banyak orang.
Melihat Ranu Kumbolo yang dipuja banyak manusia.
Melihat puncak Mahameru yang menjadi kebanggaan bagi mereka yang telah kesana

Aku percaya, kamu akan tetap tampan mewarnai bentang alam di Indonesia .
Hngga suatu hari, aku merencanakan kembali dan Tuhan benar-benar memberi kesempatan
mempertemukan kita, Mahameru
Bogor, 19 Agustus 2014.

Komentar

Postingan Populer