Aku jadi Penjahat

Ah apalah kupikir kicauan-kicauan mereka akan begitu mengena dalam ulu hati. Sudah cukup untuk tidak 'lebay' dalam menghadapi masalah. Tapi ternyata aku tetap saja 'lebay' , kawan. Malam ini aku kembali ingin ber'melow' ria, sendirian di dalam kamar ditemani boneka ganteng kesayangan yang bernama Ano. Kupikir aku memang penjahat dua hari ini, hilang dari tanggung jawab untuk kepentingan yang lain. Ada alasan dimana aku benar-benar tidak bisa untuk kembali , entahlah mungkin aku sudah sangat buruk tapi itulah yang harus aku terima sesuai dengan kesalahan yang telah membuat orang lain kecewa. 

Ingin rasanya membalas, tapi tetap saja ada perasaan malas. Bukan tidak ingin bertemu, tapi belum siap untuk mendengar nasehat-nasehat 'bijak'. Aku masih ingin nakal dan belum siap untuk 'lebih nakal'. Saban hari aku terus memikirkan dan bertukar pikiran denganbeberapa orang, kebanyakan memberiku solusi untuk datang dan kembali ke dalam pelukan dimana aku tahu bahwa gunung itu indah. Ya, tetapi betapa egoisnya perasaan yang tak ingin terluka ini Tuhan sehingga kembali kuurungkan niat untuk bercengkerama dengan orang-orang luar biasa itu.

Entahlah sekarang apa jadinya, aku telah menghancurkan kepercayaan yang begitu agung karena sikap egoisku. Tetapi itulah aku dengan keburukanku, padahal mereka sudah sangat terlalu baik menerima aku yang seperti ini tetapi lagi-lagi aku menyia-nyiakannya. Tuhan, apa yang harus aku perbuat untuk menebus kesalahannya  Untuk beratatap muka saja aku belum sanggup, aku tahu perasaan mereka yang hilang kepecayannya terhadapku. Tuhan, kali ini aku benar-benar jadi penjahat untuk mereka. Tuhan, aku pikir tak guna aku kembali menangis aku selalu berdoa semoga Engkau selalu menjaga mereka , semoga Engkau selalu memberikan kesehatan bagi mereka yang telah mengenalkanku mengenai keindahan di alam bebas. Dan sampaikanlah dalam mimpinya bahwa aku sangat menyayangi mereka untuk waktu yang belum bisa dipastikan.

Komentar

Postingan Populer