Gie, Seperti Engkau yang Mencintai Mahameru ...
Gie.. Apakabarmu dalam kedamaian Tuhan? Apakabar desir pasir Mahameru
dan cintamu yang kau tinggal di puncak para dewa itu? Apakabar
kabut-kabut yang sering meniadakan pecandu ketinggian menghilang lalu
kembali tampak? Apakabar bahagia?
Hari ini, 16 Desember 2014. Mengenang kepergianmu dengan ketenangan
menuju Tuhan. Kau meninggalkan yang mencintaimu dalam dekap gagahnya
Mahameru. Aku belum sempat kesana memang tapi rasa ingin yang tiada
pernah padam ini memang tidak akan pernah padam seblum aku melihatnya
secara langsung oleh kedua mataku, bukan titip menitip salam lewat
seorang kawan.
Seperti yang pernah kutulis mengenai rindu. Rindu akanmu memang
terlalu abstrak bagiku. Tak pernah bertemu, tak pernah bersua. Kau
meninggal pada tahun 1969 dan aku baru lahir pada tahun 1994. Jelas
tiada isyarat bagaimana aku memang mengenal baik sosokmu. Tapi dunia
sudah terlampau modern untuk tetap membuat gagah sebuah rindu. Tiada
pernah berharap luruh atas perjumpaan yang kelak akan kuadakan memang.
Rindu untuk bertemu dengan tempat yang membuat engkau jatuh cinta. Yang
membuat engkau lupa, Gie. Pasti itu adalah tempat yang sangat indah
untuk kudatangi. Benar Gie, cerita menyatakan hal itu benar sekali.
Sebuah ketepatan yang tiada bisa disalahkan lagi. Aku masih menunggu
untuk kesempatan berikutnya. Menyampaikan sebuah rindu yang sengaja
kurapihkan terlebih dahulu untuk benar-benar hidup dalam sanubari.
Gie …Jujur saja, aku belum selesai membaca buku-bukumu. Aku tahu
tentangmu juga lewat internet dan beberapa orang kawan. Lalu, dari
sebuah film yang diperankan nicolas saputra. Dari sana aku mulai
mempelajari dirimu dengan sedikit intensif meski tak terlalu detail.
Intinya, aku ingin mencintai Mahameru sepertimu. Secara sederhana lewat
sebuah rindu yang menunggu untuk dipertemukan suatu saat. Entah dengan
siapa aku menemuinya, tapi mereka pasti orang hebat.
Gie … Untuk besok, aku ucapkan selamat ulangtahun dari anak bangsa
yang masih terlalu lemah untuk berani sepertimu. Dan, engkau harus tahu,
aku mencintai Mahameru.
Komentar
Posting Komentar