Dear Neptunus ~

Sore, Nus ? Apakabar? Kamu baik-baik saja kan? Aku harap begitu. 

Dingin. Hujan kembali turun ke bumi membasahi tanah yang tadi siang mengering karena panas yang berlebih. Memang, akhir-akhir ini cuaca menjadi ekstrem, siang panas lalu sore hujan badai. Bagaimana kabar di laut? Di darat demikian, Nus. Kadang aku tak sempat beli makan karena hujan terlalu lebat. Aku bukan benci basah-basahan, tapi ... tapi akhir-akhir ini aku lebih ingin banyak diam. Kamu tahu,Nus? Yang kemarin memaksa aku untuk kembali , ahh ... lupakan, Nus. 

Ada banyak cerita sedih ( bukan sedih sebenarnya,Nus. Tapi cerita-cerita yang membuat aku agak banyak berpikir), yang membuat tidurku tidak nyenyak, yang ketika aku tidur jam 10 lalu aku terbangun pukul 1 malam lalu kulihat handphone tapi tiada kunjung kudapat 'pesan' yang kuharapkan, lalu aku kembali tidur dengan perasaan berantakan. Dan pada akhirnya malam kemarin semuanya kembali tumpah dengan iringan lagu, 'berhenti berharap'. 

Entah,Nus. Perahu ini akan sampai atau tidak ke pelabuhan yang aku ingin. sepertinya sulit, sang empunya dermaga belum sadar bahwa ada perahu kecil yang ingin sekali singgah di dermaganya. Mungkin ia hanya melihat kapal-kapal besar yang terbuat dari bajabaja kuat, sedangkan perahu kayu yang kupunya mungkin tiada akan sampai kesana, mungkin sudah tenggelam dihantam badai sementara sang empunya dermaga sibuk menghangatkan badan didalam rumah.

Tapi, tapi aku masih berharap,Nus. sayang sekali aku terlalu tinggi berharap pada sang empunya dermaga. Harusnya aku tahu diri, untuk tidak terlalu optimis karena perahuku adalah perahu sederhana. Sulit untuk sampai di dermaga yang megah seperti kapal-kapal besar. Nus, aku harus tahu diri bukan? Tapi, cinta ga bisa di 'tau dirikan'. Aku begitu khawatir perahunya akan rapuh dan tak sampai ke dermaga. Tapi apakah aku boleh berharap bahwa sang empunya Dermaga akan menjemputku ketika perahuku tenggelam?

Nus, ada banyak cara dalam mencintai seseorang. Salahsatunya dengan doa yang tak pernah putus kita dendangkan. Untuk kebaikannya,juga kebaikan akhir dari cerita ini. Nus, tapi bagaimana jika sang empunya dermaga adalah ia yang kuceritakan pada suatu waktu kalau aku sedang punya perahu untuk sampai di sebuah dermaga.

Ah,Nus. Entah, aku berantakan sore ini. Dan jagalah ia dalam ketidaktahuannya tentang sebuah perahu ini.
(Bogor,2014)

Komentar

Postingan Populer